Tuesday, June 23, 2009

Penerus Kangen Band

Januar P Hamel

KITA, atau minimal saya terbengong-bengong saat Kangen Band muncul begitu saja di antara deretan band-band lain yang sudah mapan terlebih dulu. Lagu mereka sederhana, tidak jelimet, dan liriknya pun biasa-biasa saja.

Malah terkesan cengeng. Kadang, ketika tampil live, musiknya terdengar fals. Tapi, siapa yang tak kenal mereka yang telah menjadi fenomena sendiri di blantika musik Indonesia.

Berlatar belakang kejelataan, band yang digawangi Dodhy Hardiyanto (guitar), Andika (vokal), Thama (gitar 2), Bebe (bas), Iim (drum), dan Izzy (keyboards), ini tiba-tiba membuat pengamat musik berdecak kagum. Lewat album pertama mereka, Aku, Kau & Dia yang dirilis Warner Music Indonesia (WMI) pada Februari 2007 terjual bak kacang goreng, sekitar 300.000 keping.

Apa yang membuat band dari Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, ini begitu mencuat? Simak latar belakang para personelnya, Rustam Wijaya (22) alias Tama adalah penjual sandal jepit.

Iim bekerja di bengkel motor, sedangkan Andika (23), sang vokalis, adalah penjual cendol keliling. Orang lalu menganggap kejelataan itulah yang dijual mereka. Satu lagi, ada yang bilang mereka juga menjual ke-kampungan-nya.

Dan rupanya, latar belakang Kangen tersebut menjadi inspirasi bagi reality show yang bertebaran di Indonesia, para penyelenggara secara langsung atau tidak langsung seperti mengekor kesuksesan Kangen.

Lihat saja Aris Idol. Dia adalah mantan pengamen. Massive Band jebolan A Mild Wanted juga band yang kerap mengamen di bus kota. Ajeng Mamamia pun berlatar belakang pengamen. Mereka semuanya berasal dari kalangan bawah. Cuma tentu saja sangat berbeda dengan Kangen.

Kangen memang benar-benar muncul dari kalangan jelata. Mereka tak merasakan terlebih dahulu reality show. Hanya kejelian Warner Music Indonesia (WMI) lah yang bisa memunculkan mereka.

Warner adalah perusahaan rekaman besar yang juga menaungi Jikustik sampai Maliq & D'Essential. Warner sebagai bagian dari perusahaan rekaman raksasa Warner Group yang mengedarkan album dari sederet nama terkenal, mulai Phil Collins, MUSE, My Chemical Romance, sampai Linkin Park. Bukan pemusik sembarangan, kan.

Kita tunggu saja kiprah Kangen Band selanjutnya. Album kedua mereka, hingga saat ini, belum terdengat kedahsayatan seperti album Aku, Kau & Dia. Tapi yang jelas pengekor Kangen Band sudah mulai bermunculan. Yang tengah populer di dunia maya saat ini adalah Garnet Band.

Tak jelas datangnya dari mana band ini. Dalam friendsters-nya, http://profiles.friendster.com/83231438, pun mereka tak menyantumkan domisili mereka. "Kami Garnet Band Ingin sekali semua warga frendster dan Indonesia Bisa mengenal band kami, Dan bisa menikmati lagu2...," begitu yang mereka tulis. Mereka juga berjanji segera mengeluarkan album pertama.

Kehadiran band ini di dunia maya langsung dicap pengekor Kangen Band. "Penerus Kangen Band," kata sebuah blog dalam komentarnya. Blogger ini bisa menilai Garnet karena jenis musiknya tak jauh berbeda dengan Kangen.

Garnet memang mempersilakan siapa pun untuk men-download lagu-lagu mereka. Dua lagu yang lumayan populer di dunia maya adalah "Cinta Sepenuh Hati" dan "Sungguh Ku Tak Bisa". Sebuah promosi gratis yang efektif.

"..kami juga minta pada semua teman2 yg suka pada lagu2 kami agar mencari lagu2 kami di internet biar bisa membantu kami supaya jadi terkenal...," begitu permintaan mereka.

Kita tunggu saja peruntungan mereka. Apakah bisa seperti Kangen Band, atau malah hanya terkenal di dunia maya saja. (*)

Pernah dimuat di Tribun Jabar edisi Sabtu, 18 Oktober 2008

No comments: